Kabupaten Landak : Karakteristik Geografis dan Tanah Permukaan
Sumber: LKIP Kabupaten Landak (2018 : 10) |
LANDAK POST : Kabupaten Landak di manakah letaknya?
Bagi Pembaca yang belum mafhum, Kabupaten Landak terletak di antara 0°01' Lintang Selatan - 1°02' Lintang Utara dan 109°5' - 110°10' Bujur Timur.
Wilayah Kabupaten Landak memiliki batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara: Kabupaten Landak berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.
- Sebelah Barat: Kabupaten Landak berbatasan dengan Kabupaten Pontianak.
- Sebelah Timur: Kabupaten Landak berbatasan dengan Kabupaten Sanggau.
- Sebelah Selatan: Kabupaten Landak berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu.
Letak Kabupaten Landak
Kabupaten Landak terletak di antara 0°01' Lintang Selatan - 1°02' Lintang Utara dan 109°5' - 110°10' Bujur Timur, memiliki karakteristik geografis dan jenis tanah permukaan yang beragam.
Wilayah ini sebagian besar terdiri dari jenis tanah Podsolid Merah Kuning (PMK) Batuan dan Padat seluas 761.014 Ha, Organosol Gley Humus seluas 138.153 Ha, Podosol seluas 49.621 Ha, serta Latosol seluas 41.600 Ha.
Dari segi tekstur tanah, dominasi terletak pada tanah sedang seluas 707.211 Ha, tanah kasar 246.682 Ha, tanah gambut 114.214 Ha, serta tanah halus 37.017 Ha.
Sementara itu, kandungan tanah bervariasi dengan jenis tanah intrusive dan plasonik asam seluas 288.904 Ha, kuarter 198.306 Ha, Kapur 148.007 Ha, plistosen 116.674 Ha, dan trias 86.169 Ha.
Topografi Kabupaten Landak
Topografi Kabupaten Landak cenderung dataran tinggi yang berbukit, dengan tingkat kemiringan rata-rata berkisar antara 0 hingga 40 persen.
Kemiringan yang mendominasi adalah antara 15 hingga 40 persen. Ketinggian wilayah ini bervariasi antara 3 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Landak, dengan luas daerah dataran yang tidak tergenang mencapai 852.235 hektar dan daerah tergenang seluas 138.675 hektar, menawarkan berbagai kondisi hidrologi yang unik. Geomorfologi wilayah ini bervariasi, dengan ketinggian berkisar antara 3 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, menciptakan lanskap yang berbukit dan beragam jenis tanah.
Sungai Landak, yang membelah Kota Landak, tidak hanya mempertahankan fungsi utamanya sebagai prasarana transportasi yang strategis, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan regional. Sungai ini memfasilitasi pengangkutan barang dalam jumlah besar seperti kayu, batubara, dan bahan tambang lainnya, serta mendukung mobilitas orang yang tinggal di sekitar wilayah ini.
Kombinasi antara topografi yang berbukit, jenis tanah yang beragam, dan kondisi hidrologi yang mendukung menciptakan potensi yang luas untuk berbagai kegiatan ekonomi, termasuk pertanian, perkebunan, dan pengelolaan sumber daya alam. Sungai Landak secara konsisten memainkan peran vital dalam menghubungkan produksi lokal dengan pasar-pasar utama, menjadikannya aset penting dalam pembangunan dan pertumbuhan wilayah ini.
Kombinasi topografi Landak dengan sungainya yang masih vital
Kabupaten Landak menawarkan kombinasi topografi yang berbukit dan beragam jenis tanah yang memungkinkan berbagai potensi untuk aktivitas ekonomi. Kondisi hidrologi yang unik di daerah ini memberikan keunggulan kompetitif dalam sektor pertanian, perkebunan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Sungai Landak adalah sungai yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Sungai ini merupakan salah satu anak sungai dari Sungai Kapuas. Sungai Landak mengalir dari utara ke barat daya Pulau Kalimantan dan sebagian besar melintasi wilayah Kabupaten Landak. Sungai ini juga melewati tiga kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Pontianak.
Bagian hulu Sungai Landak terletak di Pegunungan Niut, berbatasan antara Kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang. Lereng timur Gunung Nyiut (ketinggian 1.701 mdpl) di Desa Tengon Pelaik merupakan titik awal aliran Sungai Landak. Sungai ini bermuara di Sungai Kapuas yang melintasi wilayah administratif Kota Pontianak.
Sungai Landak memainkan peran yang sangat vital dalam infrastruktur transportasi dan logistik di wilayah ini. Sungai ini bukan hanya menjadi jalur utama untuk mengangkut barang-barang besar seperti kayu, batubara, dan logistik lainnya, tetapi juga berfungsi sebagai penghubung krusial yang menghubungkan daerah ini dengan pasar-pasar utama. Sungai Landak tidak hanya memfasilitasi transportasi barang secara efisien, tetapi juga berperan sebagai pendorong utama dalam mengaktifkan konektivitas ekonomi antarwilayah.
Pemanfaatan Sungai Landak sebagai jalur transportasi masih terus berlanjut hingga saat ini, mempertahankan peran krusialnya dalam mendukung perekonomian lokal dan regional..
(Rangkaya Bada)