Pemekaran Kabupaten Bangkule Rajakng : Antara Wacana dan Fakta

Para tokoh Dayak dan politisi Kalimantan Barat: Tidak lempang saja jalan menuju pemekaran sebuah wilayah di era Moratorium.


Drs. Cornelis, M.H, anggota DPR-RI dari Komisi II Dapil Kalimantan Barat menyatakan dengan tegas mengenai rencana pemekaran Kabupaten Bangkule Rajakng yang viral di media sosial dan TV nasional. Pernyataan tersebut menjadi titik fokus dalam berita ini.

Moratorium, tidak mudah

"Mengenai pemekaran daerah, saya tegaskan moratorium. Jangan bermimpi bahwa satu atau lima tahun ke depan hal ini bisa dilaksanakan!" ujar Cornelis dengan tegas. 

Pernyataan Cornelis mencerminkan sikap hati-hati dan kebijakan moratorium terkait pemekaran daerah.

Cornelis merespons viralnya rencana tersebut dengan menegaskan, "Jangan beri masyarakat PHP. Kasihan mereka dijanjikan angin surga." 

Pernyataannya menyoroti urgensi untuk tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat terkait pemekaran daerah, dan bahwa keputusan semacam ini memerlukan pertimbangan matang.

Rencana pemekaran Kabupaten Bangkule Rajakng telah menimbulkan banyak spekulasi dan kekhawatiran di masyarakat. Dengan pernyataan ini, Cornelis memperkuat suara untuk menahan diri dan memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar berdasarkan pada kepentingan masyarakat dan keberlanjutan wilayah tersebut.

Pengalaman pemekaran Proinvi Kapuas Raya

Dalam pengalaman pribadinya, Cornelis menambahkan perspektif dengan mengingatkan tentang proyeksi Proinvi Kapuas Raya yang telah menjadi wacana puluhan tahun lalu. 

"Nyatanya hingga saat ini masih belum ada tanda-tandanya pemekaran. Jadi, kita edukasi masyarakat dengan fakta yang benar," paparnya, menekankan bahwa proyeksi pemekaran memerlukan waktu dan langkah-langkah cermat.

Cornelis juga menyoroti kurangnya dukungan Naskah Akademik dalam deklarasi rencana pemekaran Kabupaten Bangkule Rajakng. 

"Apalagi, deklarasi rencana pemekaran belum ada Naskah Akademiknya," tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pemekaran tidak hanya membutuhkan dukungan retorika, tetapi juga dasar akademis dan perencanaan yang matang.

Dengan adanya bantahan dari sejumlah tokoh dan politikus terkait deklarasi pemekaran, 

Cornelis menyoroti kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan pemekaran suatu wilayah. 

Ilustrasi dalam berita menunjukkan sejumlah tokoh dan politisi Kalimantan Barat yang memberikan klarifikasi dan bantahan terhadap rencana pemekaran tersebut.

Pernyataan dan bantahan ini membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut, menggambarkan keragaman pandangan masyarakat dan pemangku kepentingan terkait rencana pemekaran tersebut. 

Dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka tentang keberlanjutan dan manfaat pemekaran, perjalanan keputusan ini masih perlu dijawab dengan rinci dan transparan. Tidak mudah, dan tidak bisa main klaim sebelah.

Ruma Kencana

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url