Kabupaten Landak: Banua Talino, Budaya Dayak, dan Warisan Katolik

 

Kantor Bupati Landak: Khas desain dan nuansa Dayak.
Kantor Bupati Landak: Khas desain dan nuansa Dayak.
Sumber ilustrasi
 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Kantor_Bupati_Landak.jpg

Kabupaten Landak, terletak di Kalimantan Barat, adalah wilayah yang kaya akan budaya suku Dayak, khususnya sub-suku Kanayatn.

Dikenal sebagai "Banua Talino," kabupaten ini menawarkan warisan budaya, sejarah kepemimpinan, dan pengaruh agama Katolik yang kuat. Berikut adalah ulasan lengkap tentang Kabupaten Landak.

Banua Talino dan Mayoritas Suku Dayak Kanayatn

Kabupaten Landak berdiri pada tahun 1999 melalui pemekaran dari Kabupaten Mempawah, dengan Ngabang sebagai ibu kotanya. Nama "Landak" berasal dari istilah Belanda "Land-Dyak," yang berarti "Tanah Dayak," mencerminkan dominasi suku Dayak di wilayah ini. 

Baca Cornelis: Perintah Ketua Umum Mendukung Pemerintah adalah Ujud Sinergi Legislatif dan Eksekutif

Suku Dayak Kanayatn, bagian dari kelompok Land Dayak-Klemantan, adalah penduduk mayoritas. Mereka dikenal dengan tradisi lisan yang kaya, sistem pemerintahan tradisional "binua" (kelompok desa), serta praktik budaya seperti penggunaan senjata "tangkitn" dan pakaian tradisional dari kulit tarab atau kapuak. 

Rumah Panjang atau Rumah Betang di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, menjadi simbol budaya mereka. 

Secara historis, kepercayaan suku ini berpusat pada Jubata (dewa), dengan tempat ibadah tradisional bernama panyugu atau padagi

Kini, banyak dari mereka menganut agama Kristen, terutama Katolik, sembari tetap mempertahankan praktik adat budaya yang menyatu dengan iman atau inkulturasi.

Sejarah Kepemimpinan Bupati di Kabupaten Landak

Sejak menjadi kabupaten mandiri pada 1999, Kabupaten Landak dipimpin oleh bupati-bupati dari suku Dayak, yang mencerminkan pengaruh kuat komunitas Dayak. 

Berikut adalah daftar bupati penting:

  1. Cornelis: Tokoh Dayak terkemuka yang menjabat sebagai bupati pada masa awal berdirinya kabupaten, sebelum menjadi Gubernur Kalimantan Barat.
  2. Adrianus Asia Sidot: Menjabat sebagai bupati, tercatat pada tahun 2013 dengan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp534.166.873.000.
  3. Karolin Margret Natasa: Menjabat sebagai bupati dari 2017 hingga 2022. Sebagai anggota PDI-Perjuangan dan putri Cornelis, Karolin menjadi bupati perempuan pertama di Landak, memenangkan pemilihan 2017 dengan 96,62% suara sebagai calon tunggal.

Per Mei 2024, Gutmen Nainggolan ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Bupati. Kepemimpinan bupati Dayak menunjukkan peran penting komunitas Dayak dalam politik lokal.

Nuansa Budaya Dayak dan Mayoritas Katolik

Desain eksterior kantor Bupati Kabupaten Landak mencerminkan nuansa budaya Dayak Kanayatn melalui motif tradisional, seperti ukiran kayu yang rumit dan pola yang terinspirasi dari alam atau Rumah Betang. 

Baca Landak dan Tayan: Kembar Siam dalam Narasi Kolonial

Desain ini melambangkan kebanggaan budaya dan identitas "Banua Talino." Meskipun detail arsitektur spesifik terbatas, elemen budaya ini menjadi daya tarik tersendiri.

Agama Katolik mendominasi di Kabupaten Landak, dengan 83,40% penduduk beragama Kristen (terutama Katolik), diikuti oleh Islam (15,96%), Buddha (0,49%), Hindu (0,02%), dan kepercayaan lainnya (0,07%). Pengaruh Katolik terlihat dari tradisi seperti pada perayaan Naik Dango atau pada saat perayaan Natal. 

Selain itu, institusi pendidikan Katolik, mulai dari sekolah dasar hingga SLTA, memiliki peran penting. Yang dibanggakan adalah Universitas St. Agustinus Hippo, yang dikelola oleh Gereja Katolik, Keuskupan Agung Pontianak, menjadi pusat pendidikan tinggi yang memperkuat identitas Katolik di wilayah ini.

Kabupaten Landak adalah perpaduan harmonis antara budaya Dayak Kanayatn, kepemimpinan lokal yang kuat, dan warisan Katolik yang kental. 

Baca Rumah Panjang Saham Berusia 149 Tahun

Dari Rumah Betang hingga Universitas St. Agustinus Hippo, kabupaten ini menawarkan kekayaan budaya dan sejarah yang patut  untuk dijelajahi dan dipahami.

-- Masri Sareb Putra

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url