Cornelis Ingatkan Warga Tonang: Tanah Jangan Dibiarkan Kosong
Cornelis (berdiri memegang mikrofone) melakukan edukasi sekaligus pendampingan pemberdayaan |
Warga Tonang. Idst.
Dr. H.C. Cornelis, M.H., anggota DPR-RI Dapil I
Kalimantan Barat, kembali turun ke desa.
Dalam masa resesnya, ia mengunjungi Desa Tonang, Kabupaten Landak, dan menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa.
Dalam masa resesnya, ia mengunjungi Desa Tonang, Kabupaten Landak, dan menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa.
Di hadapan warga yang mayoritas petani tradisional, Cornelis memberikan edukasi soal kesehatan, kamtibmas, dan lingkungan. Fokus utamanya: pemanfaatan lahan untuk pertanian yang bernilai ekonomi.
Cornelis ingatkan warga Tonang
“Urus rumah dan tanahmu! Punya tanah, tanam! Tanam karet, jagung, ubi, sawit; apa saja yang bisa menghasilkan. Kalau dibiarkan nganggur, bisa diambil negara,” ujar Cornelis.Ia menegaskan bahwa tanah desa adalah aset utama masyarakat. Jika dikelola dengan baik, lahan bisa menjadi sumber ketahanan ekonomi keluarga. Sebaliknya, jika terbengkalai, tanah berpotensi diklaim negara atau dikuasai pihak lain.
Cornelis mengajak warga untuk tidak bergantung pada bantuan pemerintah. “Kemandirian dimulai dari rumah dan tanah sendiri. Jangan menunggu, lakukan sekarang,” tambahnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda reses Cornelis yang konsisten menyasar desa-desa di pedalaman Kalimantan Barat. Ia berharap literasi ekonomi dan pertanian semakin mengakar di masyarakat akar rumput.
Perintah Ketum PDIP Mendukung Pemerintahan Prabowo
Dengan gaya komunikasi yang lugas dan membumi, Dr. H.C. Cornelis, M.H. kembali menyapa masyarakat desa dalam kunjungan resesnya di Kabupaten Landak. Ia menekankan pentingnya mengurus tanah, rumah, dan lingkungan dengan penuh tanggung jawab dan manfaat."Jika semua itu dikelola dengan baik," kata Cornelis di hadapan warga, "maka kesejahteraan akan mengikuti." Dalam konteks masyarakat adat, terutama di Borneo, tanah bukan hanya sekadar aset ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas dan harga diri kolektif. Cornelis mengingatkan bahwa relasi manusia dengan tanah harus dijaga secara berkelanjutan, baik melalui hukum, adat, maupun praktik pertanian yang arif.
Menurut Cornelis, tanah kini menjadi isu strategis yang krusial, bukan hanya karena nilainya yang terus meningkat, tetapi juga karena sifatnya yang tidak bisa bertambah.
"Tanah tidak bisa beranak," ujarnya, seraya menegaskan bahwa status kepemilikan tanah perlu diadministrasikan secara sah. Ia mengajak masyarakat Desa Tonang dan sekitarnya untuk secara aktif mengurus sertifikat, batas wilayah, dan legalitas hak milik tanah mereka. Sebab, tanah adalah bukti sah sekaligus pengakuan bahwa masyarakat asli adalah pemilik dan pewaris sah tanah leluhur mereka—bukan orang luar, bukan korporasi, dan bukan pendatang tanpa hak.
Kehadiran Cornelis di tengah masyarakat juga merupakan bagian dari pelaksanaan perintah politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk memastikan bahwa masyarakat tetap solid dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan cara turun langsung ke desa, Cornelis menggabungkan pendekatan edukatif dengan penguatan politik kebangsaan. Ia tidak sekadar menyampaikan pesan partai, tetapi juga membumikan isu-isu kerakyatan seperti agraria, kedaulatan pangan, dan keadilan sosial.
Hal ini mencerminkan bahwa keberpihakan terhadap rakyat kecil, khususnya masyarakat Dayak di pedalaman Borneo, tetap menjadi agenda utama perjuangan politiknya.
Editor: Rangkaya Bada