Literasi Dayak: Ajang Pembuktian Dayak Ganteng

Para Deklarator dan para pegiat Literasi Dayak

LANDAK POST : Syair dan lagu ini, jika Pembaca orang Kalimantan Barat, pasti mafhum:

Dayak ganteng, Dayak ganteng, Dayak ganteeeeng! Kami urakng Dayak sidi ganteng ganteng........ (Tino Ame)

Ya! Ganteng dalam konteks ini, luas, dan dalam. Sidi gagas. Edo' sidi. Baik adanya. Memang oye!

Kira-kira demikian terjemahan bebasnya. Dan kini Dayak merambah. Mewarnai jagat literasi nasional, dan internasional, dengan munculnya sejumlah pegiat literasi di berbagai platform media. Berbasis moneterrisasi, bukan sebatas moneteisasi saja. Ini ajang pembuktian bahwa: Dayak ganteng!

Baca Kabupaten Landak: Riwayatmu Ini!

Tak syak lagi. Literasi Dayak kini memasuki babak baru. Mereka cerdas di berbagai 8 bidang kercerdasan menurut definisi Howard Garder.

Dayak tidak lagi ketinggalan dibanding suku bangsa lainnya di muka bumi. Profesor? Ada 37. CEO? Ada! Gubernur? Ada! Bupati? Apalagi! Presiden? Ada! Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN). Apa yang kurang? Semuanya Dayak, ada!

Kita mengenal ada 6, bahkan 7 literasi, antara lain yang mendasar adalah literasi baca tulis. Dayak hari ini selain memiliki platform media sosial berbasis Google Adsense, juga memiliki percetakan. 

Pecetakan dan Penerbitan resmi Dayak adalah Lembaga CV Literasi Dayak, PT Sinar Bagawan Khatulistiwa, Pabayo, dan Sandu.

Nyatanya, para pelaku literasi Dayak tidak gamang berada di antara dua macam media untuk menyampaikan pesan, yakni media analog (cetak) dan digital. Kini bermunculan ke permukaan para pegiat literasi Dayak, beberapa di antaranya yang menonjol dicatat Wikipedia. Kunjungi Sastrawan Dayak

Selain itu, perkembangan literasi Dayak juga semakin mencolok dengan berbagai inisiatif dan keberhasilan dalam menyebarkan pengetahuan dan budaya mereka. 

Salah satu contohnya adalah melalui platform Wikipedia, di mana para pegiat literasi Dayak aktif dalam mengkontribusikan informasi mengenai kebudayaan, bahasa, dan sejarah mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa Dayak tidak hanya mengikuti perkembangan literasi global, tetapi juga berperan aktif dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya mereka sendiri. Dengan adanya upaya seperti ini, literasi Dayak tidak hanya menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi kontribusi berharga bagi pengetahuan global.

Dengan adanya media sosial berbasis Google Adsense dan percetakan, Dayak memiliki lebih banyak alat untuk mengekspresikan diri dan membagikan cerita mereka kepada dunia. Mereka tidak hanya dapat berkomunikasi dalam bahasa yang lebih tradisional, tetapi juga menggunakan platform digital untuk mencapai khalayak yang lebih luas.

Dayak tidak lagi ketinggalan dibanding suku bangsa lainnya di muka bumi. Profesor? Ada 37. CEO? Ada! Gubernur? Ada! Bupati? Apalagi! Presiden? Ada! Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN). Apa yang kurang? Semuanya Dayak, ada!

Semua ini adalah langkah penting menuju peningkatan literasi Dayak dan pengakuan akan peran mereka dalam dunia literasi global. Perpaduan antara media cetak dan digital memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih besar bagi para pelaku literasi Dayak untuk berbagi pengetahuan mereka dengan generasi mendatang.

Bahkan ada WAG dan portal media dan informasi khusus yang menamakan dirinya . Media daring ini diikuti oleh seluruh pegiat literasi Dayak internasional di 3 negara: Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Para pegiat, pekerja-kata, writepreneur, jurnalis, musyi, sastrawan, dan penulis Dayak berdiri bersama dalam tekad yang kuat. Mereka bersumpah: hari ini Dayak harus menulis dari dalam! Tidak lagi mengutip sumber luar, yang sering kali ditulis dengan prasangka dan sudut pandang orang luar; tetapi Dayak akan menulis dengan tekun dan berwibawa tentang diri mereka sendiri, alam, dan kepercayaan mereka sendiri.

Pemikiran ini mengilhami semangat kebanggaan dan identitas budaya Dayak. Mereka berkomitmen untuk menggali pengetahuan tradisional dan pengalaman pribadi mereka untuk memperkaya literasi Dayak, sehingga dapat menjadi sumber informasi yang otentik dan relevan bagi generasi sekarang dan yang akan datang

Para Deklarator dan para pegiat Literasi Dayak. bertemu di titik-kumpul Batu Ruyud, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kaltara pada akhir tahun 2022. Ini cikal bakal Sumpah Literasi yang menggelegar ke seluruh penjuru mata angn. berembus kencang!

Dalam perjuangan mereka untuk menulis dari dalam, para pelaku literasi Dayak juga ingin mempromosikan kearifan lokal, keindahan alam, dan nilai-nilai kepercayaan yang telah turun-temurun. Para pekerja-kata Dayak percaya bahwa melalui tulisan mereka, mereka dapat mengabadikan warisan budaya Dayak dan membantu menjaga keberlanjutan dan kelestarian budaya ini.

Melalui kerja keras dan dedikasi mereka, para pegiat literasi Dayak bertekad untuk menjadi narator utama dari kisah-kisah Dayak. Mereka ingin menawarkan perspektif yang autentik, dalam, dan mendalam tentang kehidupan dan budaya Dayak kepada dunia luar. Dengan cara ini, mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi pemahaman lintas budaya dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Dayak.

Landak Post mewakili Anda Dalam konteks ini, portal media dan informasi Dayak berperan sangat penting. Portal ini hadir untuk mengisi "ruang kosong" dengan informasi yang akurat, seimbang, dan autentik mengenai masyarakat Dayak. Tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan informasi dan memberikan suara kepada komunitas Dayak dalam perdebatan dan narasi yang berkaitan dengan mereka.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Dayak adalah penyebaran informasi yang tidak benar atau bias terkait dengan sistem peladangan dan tuduhan lainnya yang sering kali dibangun dengan motif politik atau ekonomi. Portal media dan informasi ini bertujuan untuk melawan "post-truth" dengan menyediakan sumber informasi yang dapat dipercaya, berdasarkan data yang akurat, penelitian yang cermat, serta sudut pandang yang seimbang.

Dengan adanya portal ini, masyarakat Dayak memiliki akses ke berita, analisis, dan artikel yang dapat membantu mereka memahami isu-isu yang relevan dengan kehidupan mereka, serta memberikan pandangan yang berbeda dari sudut pandang lokal.

Eksistensi dan peran media Dayak bukan hanya akan membantu dalam menghadapi tuduhan yang tidak benar. Lebih dari itu, tetapi juga memungkinkan warga Dayak untuk berpartisipasi secara aktif dalam dialog dan diskusi yang lebih luas.

Baca Cornelis, Sang Pemimpin Yang Tertulis Dalam Hati Rakyat

Selain itu, portal media ini juga berperan dalam memperkuat identitas budaya Dayak dan mempromosikan kearifan lokal pemangku dan pewaris pulau Borneo. Medium digital ini buka nonstop ini dapat menjadi alat untuk mendokumentasikan tradisi, cerita, dan pengetahuan budaya yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Dengan menghadirkan informasi yang seimbang dan terpercaya, portal media dan informasi Dayak berperan dalam membangun pemahaman yang lebih baik antara masyarakat Dayak dan masyarakat luas. Di samping, yang tidak kalah penting, adalah memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kepentingan masyarakat Dayak. (Rangkaya Bada)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url