Landak sebagai Lumbung Pangan mulai dari Jagung

Sumber: Laporan resmi Pemkab Landak, 2022.


Kabupaten Landak, yang terletak di Kalimantan Barat, adalah sebuah daerah yang sangat penting dalam industri pertanian di wilayah tersebut. Kabupaten ini dikenal sebagai "Lumbung Pangan" Kalimantan Barat karena peran utamanya dalam memproduksi padi dan jagung. 

Sungguh menarik untuk mengamati bagaimana produksi jagung di Kabupaten Landak berkembang dari tahun 2016 hingga 2021.

Pada tahun 2016, produksi jagung di Kabupaten Landak mencapai 9.079 ton. Angka ini mencerminkan kontribusi awal Kabupaten Landak dalam memproduksi jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kalimantan Barat. Namun, produksi jagung tersebut mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun-tahun berikutnya.

Baca Ladang Dan Sistem Pertanian Organik (SPO) Manusia Landak Masa Ke Masa

Pada tahun 2017, produksi jagung meningkat tajam menjadi 11.899 ton, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pertanian jagung di daerah ini. Peningkatan ini terus berlanjut pada tahun 2018, ketika produksi jagung mencapai 21.320 ton, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Kabupaten Landak di Kalimantan Barat adalah salah satu lumbung pangan penting yang memainkan peran kunci dalam memproduksi jagung. Pertumbuhan produksi jagung yang pesat selama beberapa tahun terakhir menunjukkan komitmen Kabupaten Landak dalam mendukung ketahanan pangan Kalimantan Barat.

Tahun 2019 menjadi tahun yang penting dalam sejarah produksi jagung di Kabupaten Landak, karena produksinya melonjak menjadi 30.478 ton. Ini menunjukkan komitmen Kabupaten Landak dalam memenuhi kebutuhan pangan dan memberikan kontribusi yang besar bagi Kalimantan Barat sebagai produsen jagung terbesar kedua di wilayah tersebut.

Namun, puncak produksi terjadi pada tahun 2020, ketika Kabupaten Landak berhasil memproduksi 52.255 ton jagung. Angka ini mencerminkan pencapaian luar biasa dalam pertanian jagung dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen utama jagung di Kalimantan Barat.

Pada tahun 2021, produksi jagung di Kabupaten Landak mengalami sedikit penurunan menjadi 41.936 ton, tetapi tetap menunjukkan kontribusi yang sangat signifikan dalam menyediakan pangan bagi masyarakat setempat dan wilayah sekitarnya.

Dengan demikian, Kabupaten Landak di Kalimantan Barat adalah salah satu lumbung pangan penting yang memainkan peran kunci dalam memproduksi jagung. Pertumbuhan produksi jagung yang pesat selama beberapa tahun terakhir menunjukkan komitmen Kabupaten Landak dalam mendukung ketahanan pangan Kalimantan Barat.

Baca Kabupaten Landak : Karakteristik Geografis Dan Tanah Permukaan

Dalam hal tekstur tanah, komposisi tanah di Kabupaten Landak adalah sebagai berikut: tanah sedang mencakup area seluas 707.211 Ha, tanah kasar sebesar 246.682 Ha, tanah gambut seluas 114.214 Ha, dan tanah halus mencakup 37.017 Ha.

Sementara itu, karakteristik kandungan tanah bervariasi, dengan jenis tanah intrusive dan plasonik asam meliputi wilayah seluas 288.904 Ha, kuarter seluas 198.306 Ha, Kapur seluas 148.007 Ha, plistosen seluas 116.674 Ha, dan trias seluas 86.169 Ha.

Dalam hal topografi, Kabupaten Landak adalah daerah dataran tinggi yang cenderung berbukit, dengan tingkat kemiringan rata-rata berkisar antara 0 hingga 40 persen. Tingkat kemiringan yang dominan adalah antara 15 hingga 40 persen. Ketinggian wilayah ini bervariasi antara 3 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Landak memiliki kondisi hidrologi yang unik, mencakup daerah dataran yang tidak tergenang seluas 852.235 Ha dan daerah tergenang seluas 138.675 Ha. Wilayah geomorfologinya berada dalam kisaran ketinggian antara 3 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Sungai Landak, yang melintasi Kota Landak, memiliki peran penting sebagai infrastruktur transportasi dan logistik yang strategis untuk pengangkutan barang dan orang.

Baca Kabupaten Landak: Riwayatmu Ini!

Kombinasi topografi yang berbukit, jenis tanah yang beragam, dan kondisi hidrologi yang unik memberikan Kabupaten Landak potensi yang beragam untuk berbagai kegiatan, termasuk pertanian, perkebunan, dan pengelolaan sumber daya alam. Sungai Landak juga memiliki peran penting dalam mendukung infrastruktur transportasi dan logistik di wilayah ini.

Pencanangan Landak sebagai lumbung pangan

Pada masa jabatan Bupati Landak, Karolin Margret Natasa (KMN), yang berlangsung dari tahun 2017 hingga 2022, terdapat pencanangan yang sangat signifikan. Ia mencanangkan Kabupaten Landak sebagai "Lumbung Pangan." Konsep ini menjadi penting dalam upaya memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan beragam untuk masyarakat di wilayah tersebut.

Pencanangan ini terbukti berhasil, seperti yang dapat dilihat dalam perkembangan produksi komoditas pertanian di Kabupaten Landak. Jagung menjadi salah satu komoditas unggulan yang melimpah, dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Selain jagung, produksi padi, palawija, dan komoditas pangan lainnya juga mengalami peningkatan yang signifikan. Ini mencerminkan komitmen dan upaya keras dalam mengubah Kabupaten Landak menjadi pusat produksi pangan yang penting di Kalimantan Barat.

Pencanangan Kabupaten Landak sebagai "Lumbung Pangan" di bawah kepemimpinan Bupati KMN telah membawa dampak positif dalam memastikan ketahanan pangan daerah dan kontribusi yang kuat terhadap pemenuhan kebutuhan pangan di Kalimantan Barat. 

Upaya swasembada pangan ini menjadi contoh bagaimana pemerintah daerah dapat memainkan peran yang signifikan dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Menjawab isu krrisis pangan 

Pada tahun 2024, kita menghadapi tantangan yang sangat signifikan, dan yang terpenting bukanlah krisis politik, melainkan krisis pangan. Dalam mengatasi krisis pangan ini, sangat penting untuk melanjutkan dan mengembangkan upaya yang telah dirintis oleh Bupati Landak, Karolin Margret Natasa (KMN). Inisiatif yang telah dimulai oleh KMN layak untuk diteruskan dan diperluas untuk mengatasi tantangan pangan yang dihadapi oleh Kabupaten Landak dan masyarakatnya.

Baca Politik Dinasti : Bagaimana Landak?

Upaya yang telah dimulai oleh KMN dalam mempromosikan Kabupaten Landak sebagai "Lumbung Pangan" adalah langkah yang sangat relevan dan berharga dalam mengatasi krisis pangan. Dengan fokus pada peningkatan produksi jagung, padi, palawija, dan komoditas pangan lainnya, langkah-langkah ini memungkinkan Kabupaten Landak untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan inisiatif ini termasuk:

  1. Peningkatan Diversifikasi Pangan: Diversifikasi produksi pangan menjadi aspek penting dalam menghadapi krisis pangan. Memperluas produksi komoditas lain selain jagung dan padi, seperti sayuran, buah-buahan, dan ikan, dapat memberikan keamanan pangan yang lebih besar.
  2. Peningkatan Produktivitas: Investasi dalam teknologi pertanian modern, pelatihan petani, dan praktik-praktik pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi kerentanannya terhadap faktor-faktor eksternal.
  3. Pengembangan Infrastruktur Pertanian: Peningkatan infrastruktur pertanian, termasuk irigasi, jalan akses ke pasar, dan gudang penyimpanan, akan membantu mengoptimalkan produksi dan distribusi pangan.
  4. Pemberdayaan Petani: Mendukung petani dalam hal pemahaman tentang praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan, serta memberikan akses ke pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.
  5. Kerjasama dan Kemitraan: Membangun kemitraan dengan sektor swasta, organisasi pertanian, dan lembaga lainnya untuk mendukung produksi dan distribusi pangan yang lebih baik.

Dengan menempuh langkah-langkah ini, Kabupaten Landak dapat memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan yang dapat mengatasi krisis pangan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Upaya ini harus menjadi prioritas utama dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah ini pada tahun 2024 dan seterusnya. (Rangkaya Bada)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url