Landak: Mayoritas Kristen, IPM Sedang, dan Identitas Dayak yang Kuat
Penduduk Kabupaten Landak maypritas Dayak Kanaaytn penganut Katolik dan Kristen Reformasi. Visualisasi by AI. |
🌍 LANDAK POST | LANDAK: Kabupaten Landak menjadi salah satu wilayah unik di Indonesia karena karakteristik sosial, budaya, dan demografinya.Hal ini mencerminkan keberagaman dan kekuatan identitas lokal, terutama etnis Dayak Kanayatn.
Data kependudukan per 31 Desember 2023 mencatat bahwa Kabupaten Landak berpenduduk sebanyak 409.575 jiwa, dengan kepadatan 49 jiwa per kilometer persegi.
Dominasi Kekristenan di Tengah Minoritas Nasional
Sebagian besar penduduk menganut agama Kristen — 83,40% dari total populasi — dengan komposisi Katolik 54,27% dan Protestan 29,13%.
Komposisi seperti ini menjadikan Landak sebagai salah satu daerah dengan konsentrasi umat Kristen tertinggi di Indonesia.
Baca Potret Penduduk Kabupaten Landak dan Tingkat Pendidikannya
Sementara itu, pemeluk agama Islam hanya 15,96%, berbeda jauh dari peta nasional di mana Islam merupakan mayoritas. Umat Buddha, Hindu, Konghucu, dan kepercayaan lainnya tercatat dalam angka yang sangat kecil — masing-masing 0,49%, 0,07%, 0,22%, dan 0,06%.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Masih Dalam Kategori Sedang
Meskipun memiliki potensi budaya dan sumber daya alam yang besar, IPM Kabupaten Landak tahun 2023 hanya berada di angka 68,22, dikategorikan sebagai IPM sedang.
Angka ini menandakan bahwa kualitas hidup masyarakat — ditinjau dari aspek pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak — masih memerlukan perhatian dan peningkatan, terutama di wilayah pedalaman dan desa adat.
Dominasi Etnis Dayak Kanayatn: Jantung Budaya Lokal
Mayoritas penduduk Landak adalah etnis Dayak Kanayatn, salah satu subsuku besar dalam rumpun Dayak Kalimantan Barat. Tradisi, bahasa, dan sistem adat Dayak Kanayatn masih hidup dan dipertahankan, terutama di daerah pedesaan dan komunitas-komunitas adat.
Baca Landak, Surga Eko-Wisata di Kalimantan Barat
Dalam banyak kasus, hukum adat masih menjadi acuan dalam penyelesaian masalah sosial, termasuk sengketa tanah dan pernikahan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Kombinasi antara dominasi etnis Dayak, keunikan keagamaan, dan tantangan pembangunan menjadikan Landak sebagai daerah strategis untuk penguatan identitas lokal sekaligus fokus pengembangan wilayah berkelanjutan.
Baca Menjaga Warisan dalam Keberagaman Alam dan Budaya Binua Landak
Ketersediaan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, konektivitas jalan, serta akses terhadap ekonomi kreatif dan digitalisasi akan sangat menentukan loncatan kemajuan daerah ini.
Pemerintah pusat dan daerah diharapkan merancang kebijakan yang tidak hanya bersifat teknokratis, tetapi juga memahami struktur sosial-budaya masyarakat Landak.
Jika dilakukan secara inklusif dan berbasis kearifan lokal, maka Landak tidak hanya menjadi simbol keberagaman Indonesia, tetapi juga model pembangunan berbasis identitas komunitas.
-- Masri Sareb Putra